SINOPSIS What's Wrong With Secretary Kim Episode 10 BAGIAN 3
Gwi-nam tengah asyik menyiram tanamannya sambil bersenandung ceria..
Tiba-tiba, Ji-ah datang dan dengan paniknya dia mencoba untuk mengatakan sesuatu. Maka Gwi-nam asal tebak, “Kenapa? Apa pegawai kantor datang atau semacamnya?”
“Bagaimana kamu tahu? Mereka semua sedang naik. Mereka akan mengadakan pesta rumah baru dan merayakannya di atap...” jelas Ji-ah, yg kemudian menyuruh Gwi-nam untuk segra bersembunyi
“Kenapa sembunyi? Cegah mereka masuk!” tukasnya, tapi bersamaan dengan itu terdengar suara langkah kaki Se-ra dan Pak Jung yg makin mendekat.
Tak ada pilihan lain, akhirnya Gwi-nam bersembunyi di kolong meja tempat duduk. Ji-ah berusaha keras menutupi keberadaannya..
“Kenapa kalian sudah kemari? Aku meminta kalian masuk ke kamarku dan mengambil makanan..”
“Para junior yang membawakan makanannya. Astaga, aku tidak kuat membawa barang berat. Tulangku terlalu kecil. Kamu tahu aku feminin...”
Tak lama kemudian, datang yg lainnya.. mereka snagat suka suasana disini, sampai-sampai mereka mengatakan ingin berpesta hhingga larut malam....
Mi-so dan kedua kakaknya, menikmati siang yg terik ini... dengan makan semangka segar dicampur soda. Namun ketika hendak menyicipnya, Mi-so terperanjat kaget melihat sosok Young-joon yg telah berdiri tepat dihapannya..
Young-joon berjalan menghampiri mereka, lalu memperkenalkan dirinya dengan begitu ramah...
Mi-so mengajaknya bicara berdua, “Apa maksudnya ini?”
“Kamu bilang penginapanmu di Pulau Jebu sama setiap tahunnya. Kamu bermain bulu tangkis di taman bermain SD di dekat penginapan dan terkilir dua tahun lalu. Aku mencari penginapan yang dekat dengan SD...”
“Bukan itu yang kutanyakan. Ada perlu apa? Aku sedang bersama kakakku...”
“Itulah alasanku. Mereka mencemaskan hubungan kita. Aku ingin melepaskan kekhawatiran mereka. Aku akan berusaha...”
“Tidak mungkin kamu kemari untuk menyuruhnya bekerja. Boleh tahu ada perlu apa? Apa kalian berpacaran?” cecap Pil-nam eonni
Mi-so gelagapan menjawabnya, namun dengan tegas Young-joon bilang ‘YA!’
“Aku tahu kalian mencemaskan hubungan kami. Tapi kalian tidak perlu khawatir. Ini jauh dari yang kalian bayangkan, kami saling menyukai. Dia yang menyukaiku... Tentu saja, aku sangat menyukainya...” jleas Young-joon, “Mari kita pindah ke resorku dan meneruskan percakapan?” ajaknya
“Tidak usah... Kamu bilang kami tidak usah mencemaskan kalian, tapi kami tidak bisa berhenti memikirkannya karena duniamu jauh berbeda dengan dunia kami. Kedatanganmu yang mendadak ini sangat tidak nyaman bagiku...” tutur Pil-nam eonni dengan ketusnya
Sekarang saatnya makan siang, Young-joon mengajak mereka makan bersama di restoran mahal.. namun Pil-nam eonni menolaknya, “Kami sudah memesan tempat juga!” ujarnya
“Ayo kita ke sana bersama...” sahut Young-joon
“Kamu yakin?” tanya Mi-so
Sesaat kemudian, mereka sampai di kedai sederhana bernama ‘Kepiting Bumbu Kecap, Tempat makan sepuasnya’
“Sepertinya kamu terkejut... Kamu terkejut karena bisa makan sepuasnya dengan harga 19,99 dolar per orang?” ujar Pil-nam eonni dengan sinisnya
“Aku terkejut sistem ini bisa menguntungkan...” sahut Young-joon
“Ini menguntungkan karena makanannya terbuat dari bahan murah...” jelas Mi-so
“Aku ragu kamu bisa makan kepiting murah. Kamu pasti biasa menyantap kepiting buatan chef. Pulanglah jika ini tidak nyaman bagimu...” ujar Pil-nam eonni
“Tidak, aku sama seperti orang lain. Bagiku ini nyaman...” tegas Young-joon
“Pak, belum terlambat untuk kembali..” bisik Mi-so
“Aku akan menyantap kepiting bumbu di sini!” ujar Young-joon
Mereka duduk di meja makan.. Young-joon memanggil Mi-so, ‘sekr. Kim’ dan sebalinya, Mi-so memanggil Young-joon, ‘Pak Lee’..
Mendengarnya, membuat Pil-nam eonni berkomentar sinis. Maka Young-joon bergegas menyatakan, kalau Mi-so boleh memanggil namanya saja...
Mereka mulai makan.. kakaknya Mi-so begitu bersemangat, meski bilang kenyang namun dia terus makan, dengan alasan harus menyesuaikan jumlah yg dibayar dengana pa yg dimakan.
Lantas Pil-nam eonni lagi-lagi menyindiri Young-joon, dengan menyebut bahwa orang kaya biasanya tak emiliki prinsip serupa, karena senangnya menghambur-hamburkan uang saja..
Tak mau disebut seperti itu.. maka Young-joon makan dengan begitu lahap. Dia menghabiskan begitu banyak kepiting.. bahkan, sampai ingin tambah lagi.
Dia baru berhenti, ketika nenek pemilik kedai menegurnya, “Hei, Nak. Ini hari terakhirmu makan kepiting bumbu? Jangan mempertaruhkan hidupmu...”
Kembali ke penginapan, Young-joon duduk diluar sambil memegangi perutnya yg terasa begitu penuh dengan kepiting..
Tak lama kemudian, Mi-so datang untuk memebrinya minum, “Perut Anda sakit?” tanyanya
“Aku menguasai segala kemampuan. Pencernaanku pun bagus...” jawb Young-joon
“Karena sudah makan, bagaimana jika Anda pulang?” tanya Mi-so
Belum sempat menjawabnya, tetiba keluarlahh kedua kakak Mi-so dengan setelah khas ahjumma pedesaan.
“Kami akan menangkap kerang dan memasaknya setiap datang kemari...” ungkapnya
“Kenapa mereka bersusah payah jika sedang liburan?” ujar Young-joon
“Ya, mungkin kamu tidak bisa memahami kami. Pasti kamu punya chef pribadi yang memasak dengan hasil panen musiman. Kamu pasti tidak tahu alasan kami menangkap kerang saat kami ingin membuat kalguksu dengan makanan laut segar. Karena inilah menurutku duniamu sangat berbeda...” sindir Pil-nam eonni, yg seketika mmebuat Young-joon berkata: “Aku akan ikut dan membantu menangkap kerang!”
“Tidak usah. Pasti kamu tidak pernah mengotori tanganmu. Mana bisa menggali lumpur untuk menangkap kerang?” sindirnya
“Aku bisa. Asalkan bersama, Sekr. Kim.. hamparan lumpur atau semak duri pun bisa kuterjang!” tegas Yong-joon
Para staff kantor, masih sangat menikmati acara minum-minum di rooftop apartemen Ji-ah. Semetnara Gwi-nam yg malang, masih terjebak di kolong mejanya..
Tak sengaja, tas-nya Se-ra terjatuh.. Gwi-nam panik, tapi untunglah Ji-ah bergerak cepat dengan mengambilkan tas itu.
Tapi karena tas-nya agak kotor, maka Ji-ah pergi ke kamarnya untuk mengambil tissue..
0 comments